4 Tips Supaya Tidak Salah Pilih Jurusan - PSIKOMITRA UTAMA

Post Top Ad

picasion.com
4 Tips Supaya Tidak Salah Pilih Jurusan

4 Tips Supaya Tidak Salah Pilih Jurusan

Share This

Menurut hasil survei di Univeristas Surabaya, seperti yang dikutip dari Kompas, 40% mahasiswa drop-out (DO) di tahun pertama karena tidak cocok dengan jurusan yang mereka pilih. Walau pindah jurusan masih memungkinkan untuk sebagian kasus, bukankah lebih baik dipelajari dari awal jurusan mana yang cocok untuk kita dalami sebelum masuk bangku kuliah. Dengan demikian, kita tidak perlu membuang waktu, materi dan kesempatan.

Menurut hasil survei Kompas, mahasiswa memilih DO sebagian besar karena materi kuliah tidak sesuai dengan yang dibayangkan, kurang bimbingan dari dosen, dan memang tidak menyukai jurusan yang sedang diambil. Jadi, bagaimana supaya tidak salah jurusan?

Ketahui bakat dan minat

Nah, ini gampang-gampang susah. Jika sudah jelas dengan apa yang disukai sejak awal, hal ini bukanlah masalah. Tetapi ternyata tidak sedikit pelajar yang masih bingung, sebenarnya apa sih yang saya gemari? Sebenarnya bakat saya dimana?

Jika kamu mengalami kegalauan seperti ini, pertama kamu bisa memulai dari hobi. Apakah kamu punya hobi tertentu? Hobi juga bisa dijadikan karir loh. Misalnya kamu suka memasak, apakah kamu tertarik untuk mempelajari dan berkarir dalam bidang kuliner? Atau suka membaca novel, apakah kamu berminat menjadi penulis atau editor?

Ternyata ada juga pelajar yang tidak jelas dengan apa yang disukai. Kalau lagi nganggur ya ngafe, ngobrol dengan teman, main hp, tidak punya hobi yang jelas. Trus gimana donk?

Jika ini kejadiannya, kamu perlu mempertimbangkan tes bakat dan minat. Ada banyak tes bakat dan minat online, baik yang gratis ataupun berbayar. Biasanya tes bakat dan minat terdiri dari tiga sesi aja. Sesi pertama mengerjakan soal-soal Matematika dasar dan logika, pengetahuam umum, dan bahasa. Sesi kedua biasanya diisi dengan Skolastik yang terdiri dari tes verbal, numerik,  logika, dan spasial atau gambar. Yang terakhir dilakukan wawancara dengan penguji sebelum dikeluarkan hasilnya.

Baca modul program kuliah

Sudah jelas dengan bakat dan minat kamu? Sekarang kamu bisa mulai mencari program kuliah. Walau sudah punya gambaran mau kuliah di bidang apa, tidak berarti bisa memilih begitu saja. Harus mempelajari modulnya dulu, apakah sesuai dengan yang ingin dengan kamu pelajari? Juga harus disesuaikan dengan bidang kuliah yang dipilih. Jika jurusan yang kamu pilih lebih bersifat praktikal, seperti fashion design, arsitektur, creative art, dan sejenisnya, sebaiknya memilih modul yang termasuk magang, banyak kesempatan praktek, supaya teori yang dipelajari bisa diterapkan ke dunia kerja yang sebenarnya. Pendek kata, kamu bisa menjadi lulusan yang siap kerja.

Selain itu, sangat penting juga melihat apakah universitas menyediakan dukungan karir, apakah universitas membantu mahasiswa mencari lowongan magang dan kerja. Universitas dengan koneksi yang luas tentunya bisa memberikan dukungan yang lebih baik bagi mahasiswanya. Informasi ini bisa kamu dapatkan di prospektus universitas. Jika sudah ada universitas pilihan, jangan lupa juga membaca ulasan dari mahasiswa yang pernah berkuliah di sana. Dengan demikian persiapan kamu untuk memutuskan jurusan yang tepat akan semakin mantap.

Minta restu orang tua
Sejak kecil hingga SMU, mungkin yang memilihkan sekolah adalah orang tua. Tetapi untuk kuliah, sebaiknya kita yang memilih sendiri, karena kita tentunya lebih jelas dengan kemampuan diri sendiri dan apa yang disukai. Akan tetapi tidak berarti tidak perlu melibatkan orang tua. Ada baiknya kita mencari dulu informasi sendiri, misalnya via internet, atau mengunjungi pekan pendidikan (jadwal bisa dilihat disini) kemudian mendiskusikan lagi dengan orang tua. Dengan demikian juga dapat membuktikan bahwa kita sudah dewasa dan bertanggung jawab. Orang tua tentunya akan sangat senang melihat anaknya mulai mandiri.

Jika ternyata pilihan kita tidak sesuai kemauan orang tua, jangan menyerah dan emosi. Ikuti tips-tips untuk meyakinkan orang tua agar diijinkan untuk kuliah jurusan pilihan.

Siap kuliah
Kuliah itu seperti apa ya? Yang pasti kehidupan perkuliahan tentu saja jauh berbeda dengan kehidupan sewaktu SMU. Kuliah itu membutuhkan kemandirian yang lebih tinggi. Jika sewaktu sekolah ada guru les yang bantuin PR, ngasih persiapan ulangan dan ujian, semasa kuliah kamu harus pintar mengatur waktu dan punya inisiatif untuk menyelesaikan semuanya sendiri. Tentunya kuliah juga akan memberikan pengalaman yang berbeda, mulai dari gaya dosen menyampaikan pelajaran, menyelesaikan tugas, berpartisipasi dalam kelas dan mencari teman baru, semua adalah hal baru bagi seorang pelajar yang baru memulai langkahnya sebagai seorang mahasiswa.

Steven Schwartz dari The Guardian menjelaskan beberapa keahlian yang perlu dimiliki mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan universitas. Terkadang ada yang sudah memiliki keahlian-keahlian ini tetapi belum memiliki kesempatan untuk menunjukkannya sehingga tidak sadar dengan potensi diri sendiri. Ada juga sebagian yang sembari menjalani kehidupan universitas berkesempatan untuk mengasah keahlian tersebut. Ya, masa kuliah memang adalah masa yang tepat untuk mencari dan membentuk jati diri kita sendiri.

Jadi apasaja keahlian yang penting untuk dimiliki seorang mahasiswa agar dapat mencapai yang terbaik di masa kuliah?

1. Fleksibel
Berpikiran terbuka itu penting. Semasa kuliah, apalagi di luar negeri, tentunya kita akan melihat banyak perbedaan pendapat dan kebiasaan hidup. Itu adalah hal yang wajar, karena latar belakang yang berbeda tentu saja akan mempengaruhi cara pikir dan kebiasaan hidup seseorang. Mengganggap perbedaan itu adalah sesuatu yang salah bukanlah langkah yang tepat. Akan lebih baik memanfaatkan kesempatan unik ini untuk mengenal kebudayaan dan kebiasaan rekan-rekan mahasiswa dari negara lain dan berbaur bersama mereka. Dengan demikian Anda telah memiliki salah satu kriteria yang diminati perusahaan.

2. Tahan Banting
Mungkin sebagian mahasiswa menghadapi kesulitas pada awal kuliah. Tetapi jangan cepat menyerah. Wajar saja menghadapi culture shock, homesick, panik tidak bisa mengikuti pelajaran dan lainnya. Tenanglah, universitas luar negeri selalu menyediakan layanan dukungan bagi mahasiswa internasional. Mulai dari tempat berkonsultasi hingga pembimbing untuk membantu mahasiswa mengikuti pelajaran. Jadi sewaktu menemukan masalah, berbicaralah dan carilah bantuan. Setelah itu mungkin Anda akan merasakan, sebenarnya masalah ini tidak sebesar yang saya kira.

3. Bisa menyesuaikan diri
Semakin kita dewasa, menyesuaikan diri dengan keadaan sangatlah penting. Semasa anak-anak, mungkin orang sekitar kita masih memberikan pengertian dan mengalah. Akan tetapi hal ini tidak berlaku semasa kuliah. Misalnya Anda takut untuk berpresentasi di depan umum. Dosen mungkin akan mengerti, tapi untuk mendapatkan nilai, Anda tetap harus berpresentasi dengan baik. Solusinya adalah datangi pusat dukungan mahasiswa di universitas. Disana mereka akan memberikan masukan dan melatih Anda. Salah satu pembimbing disana mungkin adalah senior Anda yang juga dulunya memiliki rasa tidak percaya diri untuk berbicara di tempat umum. Masa kuliah adalah saat untuk keluar dari zona nyaman. Selalu jangan takut untuk membicarakan masalah yang dihadapi dan meminta bantuan. Pusat dukungan mahasiswa ada karena universitas mengerti wajar saja mahasiswa baru menghadapi ketidaknyamanan dengan kehidupan baru mereka. Yang penting, mahasiswa mau berusaha untuk mencari solusi.

4. Menjadi anggota kelompok yang baik
Sewaktu kuliah banyak sekali tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok. Bukan karena tugas ini tidak bisa diselesaikan sendiri, tetapi dosen memang ingin melatih kemampuan bekerja kelompok mahasiswa, dimana mereka bisa membagi tugas, menyelesaikan tanggung jawab, dan lagi yang paling penting adalah belajar untuk fleksibel dan bisa mengatasi perbedaan yang ada antara anggota kelompok. Kerja kelompok ini juga merupakan kesempatan baik untuk lebih mendekatkan mahasiswa dengan satu sama lain.

5. Melek Teknologi
Universitas penuh dengan fasilitas TI yang canggih. Karena teknologi memang mempermudah hidup masyarakat jaman sekarang. Jadi sebaiknya mengikuti perkembangan jaman. Paling tidak pastikan Anda mengetahui software, aplikasi atau gadget yang sedang nge-tren di kalangan mahasiswa atau di bidang yang relevan dengan studi Anda.

6. Bisa membaca situasi
Orang bijaksana bisa membaca situasi, sehingga mereka bisa mengajar atau bahkan memimpin. Sedangkan orang yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi hanya bisa mengikuti. Kemampuan ini akan sangat berharga pada saat memasuki dunia yang sesungguhnya: dunia kerja, dimana atasan atau orang di sekitar kita tidak akan memberitahukan dengan jelas apa yang sebaiknya kita lakukan. Jadi harus pintar-pintar baca situasi.

7. Belajar tanpa batas
Sewaktu kuliah nilai tentunya penting. Akan tetapi yang dimaksud dengan belajar disini bukan hanya sekedar ilmu tetapi juga keahlian-keahlian interpersonal lain. Ilmu itu tiada batas, begitu juga dengan dunia yang kita tempati sekarang. Perubahan selalu ada, sehingga kita harus tetap awas dan belajar supaya tidak ketinggalan.

8. Memanfaatkan kesempatan yang ada
Bagi sebagian orang, yang penting sewaktu kuliah adalah mengejar nilai, sehingga bisa mendapatkan sertifikat dengan nilai yang bagus. Tetapi ada juga juga orang yang memanfaatkan masa kuliah untuk mencari teman, menikmati kehidupan sosial sebagai seorang mahasiswa. Sebagian lagi mengerti kuliah adalah persiapan memasuki dunia kerja, sehingga memanfaatkan waktu ini dengan baik untuk membangun koneksi, baik dengan dosen, atau dengan atasan sewaktu magang, sehingga nantinya lebih gampang menemukan pekerjaan.

Kuliah membutuhkan dana yang tidak sedikit, jadi buatlah persiapan yang matang, supaya tidak gagal karena salah jurusan. Mulailah persiapan sejak dini. Semakin awal mengumpulkan informasi, semakin banyak waktu untuk mempertimbangkan dan memilih yang terbaik.

(Sumber: www.hotcourse.co.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

picasion.com

Pages