Training kerja atau pelatihan kerja adalah salah satu cara sebuah perusahaan dalam mengembangkan sumber daya manusianya. Pelatihan kerja bisa diberikan kepada karyawan baru atau pun karyawan lama yang akan memiliki tanggung jawab dan jabatan baru. Tujuannya adanya training kerja oleh perusahaan bisa didasari oleh banyak alasan; seperti proses pengenalan terhadap pekerjaan, tanggung jawab, pentingnya pekerjaan yang diembankan, cara mengatasi masalah yang mungkin terjadi dan lain sebagainya. Pada artikel ini kita akan bersama-sama membahas tentang apa itu training kerja atau pelatihan kerja. Seperti apa sih aturan pelatihan kerja yang berlaku di Indonesia? Siapa saja yang boleh mengadakan pelatihan kerja? Yuk, langsung saja kita bahas bersama-sama.
Pengertian Training Kerja
Training Kerja atau Pelatihan kerja adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, etos kerja, produktivitas pada tingkat keahlian dan kemampuan tertentu yang dibutuhkan sesuai jenjang dan kualifikasi pekerjaannya. Undang undang no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaaan mengatur secara khusus tentang pemberian pelatihan kerja bagi setiap tenaga kerja. Tujuan umumnya adalah untuk membekali dan meningkatkan kompetensi kerja yang akan berdampak pada meningkatnya produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja.
Dalam peningkatan kompetensi kerja yang dimaksud, seorang tenaga kerja berhak meningkatkan kompetensinya berdasarkan bakat, minat, dan kemampuannya. Jenis Training Kerja yang Kamu Temui Dalam Dunia Kerja Pentingnya pengembangan sumber daya manusia sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Hal ini bisa berdampak pada kemampuan kompetisi perusahaan dan yang paling penting eksistensinya. Langsung saja kita bahas jenis training apa saja yang ada di dunia kerja.
On The Job Training.
On the job Training adalah jenis pelatihan kerja yang dilakukan dalam perusahaan. Hal ini bermanfaat bagi setiap individu dalam mengembangkan karirnya, sekaligus memberikan dampak positif terhadap perusahaan tersebut. Jenis pelatihan ini diadakan di tempat kamu bekerja. Selama masa pelatihan pekerja senior atau pekerja yang sudah memiliki pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman akan berperan sebagai mentor.
Pada masa pelatihan ini karyawan baru akan mendapatkan pengalaman langsung seperti menggunakan mesin, peralatan, dan pengetahuan lainnya yang memang diperlukan dalam menjalankan tugas kerjanya dengan efektif. Dengan adanya jenis pelatihan ini karyawan baru akan menemukan hambatan dan tantangan dalam menjalankan tugasnya. Peranan mentor dalam pelatihan di sini selain menurunkan kemampuan dan pengalamannya, juga dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah dan tantangan tersebut.
Off The Job Training.
Off the job training adalah jenis pelatihan diluar lingkungan kerja, dalam kata lain di luar perusahaan. Komponen jenis pelatihan satu ini antara lain adalah:
Seminar.
Seminar bisa diadakan oleh sebuah institusi ataupun lembaga lainnya dalam usahanya memberikan informasi penting yang bermanfaat bagi para peserta seminar. Pelatihan jenis ini umumnya diberikan oleh seseorang yang ahli, memiliki pengalaman dan memiliki kompetensi di bidang yang bersangkutan. Pembicara atau expert dalam seminar akan memberikan tips dan cara yang perlu kamu ketahui dalam melakukan pekerjaanmu secara efisien.
Simulasi.
Simulasi dilakukan agar para peserta pelatihan tahu bagaimana cara menggunakan mesin dan peralatan lainnya yang akan mereka gunakan pada lingkungan kerja sebenarnya.
Studi Kasus.
Studi kasus dibuat atas dasar pertimbangan terhadap potensi masalah yang mungkin muncul saat seseorang melakukan pekerjaan pada lingkungan sebenarnya. Peserta akan dihadapkan pada skenario-skenario di mana permasalahan itu muncul dan bagaimana cara mengatasinya.
Role Playing.
Peserta pelatihan akan melakukan simulasi di mana peserta tersebut dihadapkan pada masalah. Masalah yang dihadapi disini sedikit berbeda dengan permasalahan pada saat studi kasus. Jenis masalah ini membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat tanpa adanya arahan atau petunjuk dari mentor atau atasan.
Creativity Training.
Jenis training keja satu ini bertujuan untuk merangsang karyawan untuk berfikir out of the box. Hal ini bermanfaat baik dalam cara memecahkan permasalahan secara lebih efisien dan lahirnya ide dan inovasi baru yang berguna terhadap pertumbuhan perusahaan.
Cross Functional Training.
Pelatihan kerja satu ini dilakukan dengan menugaskan karyawan mengerjakan tugas diluar pekerjaan pokoknya. Dengan adanya cross training diharapkan para peserta dapat memahami cara kerja dari setiap divisi perusahaan dan bagaimana sebuah perusahaan beroperasi sebagai satu kesatuan.
Training Kerja di Indonesia.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, training kerja atau pelatihan kerja di atur dalam undang undang no.13 tahun 2003 tetang ketenagakerjaan yang secara khusus diatur dalam pasal 9 tentang pelatihan kerja. Dalam pelaksanaannya pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan pasar kerja dan dunia usaha, baik dalam ataupun diluar hubungan kerja. Program pelatihannya pun harus mengacu pada standar kompetensi kerja yang memang dibutuhkan. Dalam beberapa industri memang diwajibkan bagi sebuah perusahaan melakukan pelatihan dan pembimbingan. Faktor yang mempengaruhinya bisa berupa resiko pekerjaan yang tinggi, penggunaan alat yang hanya ada pada industri tersebut yang tidak memungkinkan pelatihan dilakukan diluar perusahaan yang bersangkutan, dan lain sebagainya.
Pelatihan bisa dilakukan secara berjenjang dan bisa diadakan oleh instansi pemerintah dan swasta. Tempat pelatihan pun dapat dilakukan di luar lingkungan kerja maupun dalam lingkungan kerja sebenarnya. Aturan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta di Indonesia. Lembaga pelatihan kerja swasta di indonesia sendiri bisa berupa perorangan yang memiliki kemampuan, keahlian, dan pengalaman tertentu. Bisa juga instansi pelatihan yang berbadan hukum Indonesia. Lembaga atau orang tersebut haruslah memiliki izin dan jika belum harus melakukan pendaftaran pada instansi pemerintah yang bertanggung jawab sesuai dengan bidang ketenagakerjaannya di tingkat kabupaten atau kota.
Tata cara yang kamu perlu perhatikan dalam mendaftar izin lembaga pelatihan adalah kamu harus melaporkan kegiatan pelatihan yang kamu buat dan juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
· tersedianya tenaga kepelatihan
· adanya kurikulum yang sesuai dengan tingkat pelatihan
· sarana dan prasarana pelatihan kerja
· dana bagi kelangsungan kegiatan penyelenggaraan pelatihan kerja
Setelah lembaga tersebut terdaftar dan memperoleh izin, selanjutnya lembaga tersebut akan memperoleh akreditasi dari lembaga akreditasi Indonesia. Lembaga pelatihan kerja swasta haruslah bersifat independen berdasarkan asas unsur kemasyarakatan dan pemerintah sesuai aturan menteri yang berlaku.
Pelatihan Kerja di Era Milenial.
Generasi milenial jika melihat dari tahun kelahirannya adalah generasi yang lahir pada tahun 1980 sampai tahun 1994. Salah satu faktor mengapa generasi milenial ini menjadi satu topik yang menarik untuk dibahas adalah generasi ini pada masa hidupnya merasakan transisi teknologi dari analog ke digital. Hal tersebut berbeda dengan generasi Z atau Alpha yang lahir setelah generasi milenial dimana semua teknologi sudah berfokus kepada teknologi digital, internet, dan AI (artificial intellegent).
Dunia kerja saat ini mayoritas diisi oleh generasi milenial yang memiliki prinsip kerja dan cara kerja yang pastinya berbeda dengan generasi sebelumnya. Work life balance dan entrepreneurship adalah tren dan motto yang banyak dianut oleh generasi milenial pada umumnya. Perubahan ini mengakibatkan beberapa pelatihan kerja terdahulu menjadi kurang relevan. Jenis pelatihan seperti pelatihan kreativitas menjadi semakin relevan dibanding jenis pelatihan lainnya. Kemudahan mengakses informasi di internet memungkinkan seseorang melakukan self learning dan self improvement lewat kursus-kursus yang ditawarkan secara online, baik yang gratis ataupun yang berbayar.
(Sumber: jojonomic.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar