Banyak diantara
orangtua yang merasa kesal karena anak susah diatur. Ini biasanya terjadi
ketika orangtua sedang banyak pekerjaan rumah, lalu menghadapi anak susah
diatur. Jika sudah demikian, emosi orangtua sering tidak terkontrol dan
kemudian memarahi atau membentak anaknya tersebut.
Sebelum terlalu
jauh, cobalah untuk memahami bahwa memarahi dan membentak anak bukanlah cara
yang tepat. Mungkin saja, saat dimarahi anak memang terlihat patuh dan diam.
Tapi, sebenarnya tidak begitu lho. Kenyataannya adalah anak diam karena mereka
takut mendengar nada suara yang menyeramkan bagi mereka. Apalagi melihat
ekspresi wajah orangtuanya yang menakutkan, tentu hal ini membuat mereka
tertekan. Bahkan ketakutan-ketakutan ini sangat berdampak buruk terhadap
perkembangan mereka.
Jadi, memarahi
bukanlah cara yang tepat untuk membuat anak tumbuh menjadi anak yang patuh.
Lantas, apa yang seharusnya dilakukan orang tua?
Merangkum dari laman
Ruang Guru PAUD Kemendikbud RI, ini 3 cara yang harus dilakukan orangtua jika
anaknya susah diatur.
1.
Cobalah pahami
perkembangan anak
Bagi orangtua, khususnya
yang baru memiliki anak usia PAUD agar mencoba memahami bahwa yang dihadapi
adalah sosok individu sedang tumbuh dan baru dalam tahap membangun
pengetahuannya. Anak belum bisa mengerti apa yang kita kehendaki. Pemahaman
mereka termasuk pengalaman mereka belum seperti orang dewasa. Jadi intinya,
tidak ada anak yang susah diatur, yang ada hanya anak yang belum mengerti. Maka
dari itu tugas orangtua adalah memberikan pemahaman pada anak dengan cara yang
tepat. Bukan malah menuntut anak untuk mampu A, B, C sementara kita sebagai
orangtua belum tentu mampu memberikan yang terbaik untuk perkembangan mereka.
2.
Gunakan bahasa sederhana
Ketika orangtua
berkomunikasi dengan anak, maka cobalah untuk menggunakan bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami oleh anak. Gunakanlah bahasa yang senyata mungkin. Berikan
alasan-alasan yang tepat pada anak kenapa ia harus melakukan sesuatu ataupun
kenapa tidak boleh melakukan sesuatu. Namun, orangtua juga harus memiliki
pengetahuan yang luas untuk memberikan pemahaman atau penjelasan pada anaknya.
3.
Pola asuh harus tepat
Pola asuh ini memiliki
makna tentang bagaimana orangtua memperlakukan anak, mendidik, membimbing,
mendisiplinkan, serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan. Ini
pengelompokkannya: Ada orangtua yang mengharuskan anak untuk mengikuti setiap
aturan (pola asuh otoriter). Ada orangtua yang berusaha tetap responsif
terhadap anak dan mau mendengarkan pendapat anak (pola asuh demokratis). Ada
orangtua yang gemar memanjakan dan memiliki sedikit tuntutan atau harapan (pola
asuh permisif). Ada orangtua yang fleksibel dalam mengasuh anak, mendengarkan
pendapat anak namun tegas dan konsisten (pola asuh otoritatif).
Pola asuh ini akan
menentukan bagaimana anak tumbuh kedepannya. Anak yang dididik dengan keras
maka akan tumbuh pula dengan jiwa keras, anak yang dididik dengan kelembutan
maka juga akan tumbuh dengan jiwa yang lembut. Karena itu jangan sampai salah
dalam memilih pola asuh. Ketika anak susah diatur, maka cobalah untuk melakukan
evaluasi, apakah pola asuh yang digunakan sudah tepat atau belum.
(Sumber: kompas.com)
(Sumber: kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar